Kamis, 30 Januari 2014

Golongan Darah Manusia

Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:
  • Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
  • Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif
  • Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
  • Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.

proses pembekuan darah

Proses pembekuan darah atau penggumpalan darah merupakan proses yang kompleks untuk mencegah tubuh kehilangan banyak darah ketika terjadi luka. Proses tersebut meliputi pengetatan pada dinding pembuluh darah yang terluka, pelepasan zat untuk menarik keping-keping darah ke daerah luka, dan pembentukan benang-benang fibrin. Komponen darah yang terlibat dalam proses penggumpalan darah adalah keping-keping darah (trombosit) dengan bantuan ion kalsium.
Apabila luka terjadi pada pembuluh darah yang tipis, pengetatan dinding-dinding pembuluh darah dapat mencegah pengeluaran darah. Tetapi, jika terjadi kerusakan cukup besar pada pembuluh darah, keping-keping darah atau yang disebut trombosit akan berkumpul di sekitar luka dalam jumlah besar dan menempel pada pembuluh darah, kemudian membentuk jala fibrin yang menahan keluarnya sel darah. Keping-keping darah akan mengirim zat kimia yang bekerja sama dengan zat lainnya dalam plasma darah untuk membentuk benang-benang fibrin. Jala atau benang-benang fibrin yang terbentuk pada permukaan luka dapat menahan keping-keping darah dan sel-sel darah merah agar tidak menetes keluar. Luka yang besar dan tidak bisa diperbaiki sendiri oleh tubuh perlu dijahit dengan benang khusus yang biasanya dilakukan oleh dokter agar bagian yang terbuka menjadi lebih sempit. Dengan demikian, fungsi benang-benang fibrin dan keping-keping darah menjadi lebih efisien.

Skema pembekuan darah adalah sebagai berikut: 1) Terjadi luka, 2) Darah keluar, 3) Keping darah (trombosit pecah, 4) Menghasilkan enzim trombokinase, 5) Bersama ion kalsium dan vitamin K mengubah protrombin menjadi trombin, 6) Memengaruhi fibrinogen membentuk benang-benang fibrin, 7) Menutup luka.

Dalam proses pembekuan darah, keping-keping darah (trombosit) yang menyentuh permukaan luka yang kasar, akan pecah dan mengeluarkan trombokinase. Trombokinase akan mengubah protrombin menjadi trombin. Protrombin merupakan enzim yang belum aktif, berupa senyawa globulin yang dihasilkan di hati dengan pertolongan vitamin K, sedangkan trombin merupakan enzim yang telah aktif. Pengubahan protrombin menjadi trombin sangat memerlukan zat kalsium untuk mempercepat proses tersebut. Trombin lalu mengubah fibrinogen (protein yang larut dalam plasma darah) menjadi fibrin yang berbentuk benang-benang. Benang-benang tersebut menjaring keping-keping darah dan sel-sel darah merah, dan kemudian perlahan menambal luka tersebut.

Otot


Otot
Otot merupakan alat gerak aktif. Otot dapat bergerak karena adanya sel otot. Otot berkerja dengan cara berkontraksi dan relaksasi.
1.macam macam otot
A.otot polos bentuk seperti perahu, terletak pada organ dalam,nucleus satu ditengah,geraknya lambat, tidak cepat, mudah lelah,tidah sadar tanpa perintah otak.
B.otot lurik berbentuk silindris dengan garis gelap terang, melekat pada rangka, nukleus banyak di tepi, bekerja secara sadar atas perintah otak,cepat mudah lelah.
C.otot jantung, berbentuk silindris, mempunyai percabangan yang disebut sinsitium, terletak pada jantung, nukleus satu ditengah, bekerja tidak sadar tanpa perintah otak, tidak cepat mudah lelah.
2.fungsi otot
a.melaksanakan kerja misalnya: berjalan, memegang, mengangkat (otot lurik)
b.mengalirkan darah,mengedarkan sari sari makanan dan oksigen (otot polos)
c.menggerakkan jantung (otot jantung)
3.karakteristik otot
a.kontraksibilitas yaitu kemampuan otot untuk memendek (berkontraksi)
b.ekstensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang (berlelaksasi)
c.elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk dapat kembali pada ukuran semula

Diartrosis


Diartrosis
            Diartosis yaitu hubungan antar tulang yang memudahkan timbulnya gerakan. Sendi diartosis dapat dibedakan menjadi beberapa macam persendian yaitu:
1.sendi peluru,persendian yang memungkinkan gerak paling bebas dibanding persendian yang lain. Sendi ini bergerak kesegala arah.ujung tulang yang satu berbentuk bongkol, ujung tulang yang berbentuk cengkungan. Contoh sendi pada bahu, yaitu yang menghubungkan tulang lengan atas dan tulang belikat.
2.sendi engsel, adalah sendi yang gerakannya atu arah seperti engsel pintu. Contohnya terdapat pada siku,lutut,mata kaki dan ruas ruas jari.
3.sendi putar adalah persendian yang menimbulkan gerakan memutar (rotasi). Tulang yang satu mengitari tulang yang lain. Contoh hubungan hasta dan pengumpil, antartulang atlas dan tulang pemutar, pada pergelangan tangan, dan pergelangan kaki.
4.sendi luncur terdapat pada hubungan antara ruas-ruas tulang belakang sehingga memungkinkan gerakan badan menggeliat (memutar).
5.sendi pelana persendian yang gerakan nya dua arah seperti orng naik kuda diatas pelana. Contoh : gerak pada ibu jari, antara meta carpal dan carpal.
6.sendi geser atau sendi kejut adalah persendian yang gerakannya menggeser contohnya hubungan antar tulang pergelangan kaki.

Tulang Keras/Tulang Sejati (Oseton)


Tulang Keras/Tulang Sejati (Oseton)
          Berdasarkan matriksnya tulang keras dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu tulang kompak dan tulang spons
a.Tulang kompak
Tulang kompak atau tulang padat, memiliki matriks tersusun rapat dan padat, mengandung senyawa kapur dan posfat. Pada tulang ini sel-sel tulang tersusun membentuk suatu system yang disebut system havers. Dibagian tengah terdapat saluran yang berisi pembuluh darah, pembuluh limfe, dan saraf. Dan di sekeliling saluran terdapat lapisan sel-sel tulang yang tersusun konsentris. Contoh tulang kompak: tulang pipa
          b.Tulang Spons
          Tulang spons, memiliki matriks berongga tersusun atas anyaman trabeculae yang pipih dan mengandung serabut kolagen. Rongga-rongga yang ada pada tulang spons diisi oleh jaringan sumsum tulang yang mengandung sel-sel lemak. Contoh tulang spons: tulang pipih.